LEMBAGA SOSIAL NAHDLATUL ULAMA CABANG LASEM
PANTI ASUHAN DARUL AITAM WADLUAFA
Lembaga
Sosial Nahdlatul Ulama Cabang Lasem Panti Asuhan Darul Aitam Wadluafa
yang beralamat di Jalan KH. Baidlowi Km. 2 Desa Selopuro RT 01/ RW V
Desa Selopuro Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang adalah merupakan
satu-satunya lembaga sosial yang dimiliki NU Cabang Lasem. Pada tahun
1985 kondisi perekonomian rakyat di Lasem masih minim karena sektor
perekonomian masih dikuasi oleh orang-orang China, sebagaimana kita
ketahui bahwa kota Lasem adalah termasuk salah satu kota tua yang ada di
Indonesia.
Di
sana sini banyak bangunan milik orang China. Dan orang pribumi hanyalah
menjadi suruhan orang-orang China. Sehingga masih banyak orang yang
kurang mampu untuk bertahan hidup, apalagi pendidikan untuk makan
sehari-hari saja masih mengalami kekurangan. Melihat kondisi seperti ini
para sesepuh NU tergugah hatinya kemudian mempunyai niat untuk
mendirikan sebuah rumah yang menyantuni anak-anak yatim, yatim piatu dan
anak dari keluarga yang kurang mampu agar dapt mengenyam pendidikan
lebih baik. Sehingga dibentuklah sebuah wadah untuk anak-anak yang
kurang beruntung tersebut dengan nama Yayasan Sosial Nahdlatul Ulama
Cabang Lasem “Panti Asuhan Darul Aitam Wadluafa” yang artinya Rumah bagi
anak yatim dan kaum dluafa dan disyahkan oleh notaris Sutarman,SH. pada
tangal 25 Oktober 1985. Pada saat itu tempat yang digunakan untuk
mendidik anak asuh berada di desa Sumbergirang, yang di ketuai Oleh
Bapak Haji Mas’an Roy dengan sekretasis Bapak Zaeni Kastubi dan
Bendahara Bapak Haji Zainuri. Hari berganti hari
hingga YASNU ini mengalami banyak kemajuan hingga akhirnya dipindah di
desa Selopuro dengan menggunakan tanah bengkok (tanah milik pemerintah)
yang di sepakati oleh pemerintah desa dan kabupaten dengan luas 1400 m²
dan disediakan pula beberapa petak tanah disekitar asrama untuk
pengurus, namun pengurus harus tetap membelinya.
Desa Selopuro dulu masih sepi hingga akhirnya Bapak KH. Khamid Baidlowi mengusulkan kepada pemerintah untuk mendirikan sebuah masjid YAMP di sebelah Asrama anak. Dan Alhamdulillah usul tersebut terlaksana hingga pada tahun 1989 diresmikannya Masjid YAMP Al Khithoh yang masih berdiri sampai sekarang, sejak saat itu asrama anak menjadi semakin ramai dan banyak anak asuh kemudian di tambah satu gedung lagi untuk menampung anak asuh.
Tahun
berganti tahun hingga pada akhirnya muncul Undang-undang baru yang
menyebutkan bahwa sebuah Yayasan haruslah mendapatkan izin dari
Menkohukpolham. Untuk mendapatkan izin tersebut sangatlah sulit dan
membutuhkan biaya yang sangat besar. Sehingga pengurus Yasnu Cabang
Lasem bersama dengan pengurus Panti Asuhan Darul Aitam Wadluafa merubah
Anggaran Dasar Rumah Tangga dan kemudian dilanjutkan penyusunan Akta
Notaris untuk merubah nama Yayasan Sosial menjadi Lembaga Sosial. Hingga
pada tanggal 14 April 2010 Yasnu Cabang Lasem berganti nama menjadi
“Lembaga Sosial Nahdlatul Ulama Cabang Lasem Panti Asuhan Darul Aitam
Wadluafa”. Yang disyahkan oleh notaris Haji Mochamad Al Hilal, SH. MKn
dari Rembang.Panti Asuhan Darul Aitam Wadluafa saat ini telah memiliki
banyak fasilitas yang cukup memadai untuk kepentingan anak asuh mulai
dari sarana pendidikan, asrama hingga inventaris kantor dan sarana
prasarana lainnya.
Desa Selopuro dulu masih sepi hingga akhirnya Bapak KH. Khamid Baidlowi mengusulkan kepada pemerintah untuk mendirikan sebuah masjid YAMP di sebelah Asrama anak. Dan Alhamdulillah usul tersebut terlaksana hingga pada tahun 1989 diresmikannya Masjid YAMP Al Khithoh yang masih berdiri sampai sekarang, sejak saat itu asrama anak menjadi semakin ramai dan banyak anak asuh kemudian di tambah satu gedung lagi untuk menampung anak asuh.
Asrama Putri |
Bersih-bersih bareng |
Bisa download data anak asuh disini
BUKU TABUNGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar